Ekonomi Bisnis dan Administrasi Umum

Ekonomi Bisnsi dan Administrasi Umum


I. Masalah Ekonomi

Masalah pokok ekonomi adalah masalah yang muncul ketika sumber daya yang digunakan terbatas untuk memenuhi permintaan. Masalah ekonomi ini akan selalu muncul dalam kehidupan sehari-hari. Intinya adalah kebutuhan dan kebutuhan manusia begitu banyak dan tidak terbatas.


 

Berikut ini adalah masalah-masalah ekonomi yang terjadi sebagai berikut:

· Pengangguran dan Kemiskinan Menjadi Masalah Ekonomi Tertinggi

Permasalahan ekonomi pertama yang terjadi di beberapa negara khususnya di Indonesia adalah kemiskinan dan pengangguran yang cukup tinggi yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil usaha dan bisnis. Dengan demikian penyebab kemiskinan dan pengangguran akan menjadi penghambat kualitas produk yang tidak bisa dibeli oleh masyarakat yang sangat rendah. Sehingga dampaknya bagi para pelaku bisnis dalam memperoleh pendapatan untuk suatu usaha, sehingga bisa merotasi keuntungannya dan menghasilkan barang jadi, terhambat. Akibatnya, perusahaan berkembang akan bangkrut dan menyebabkan suatu negara mengalami krisis moneter. Cara mengatasi masalah ekonomi adalah dengan memberikan fasilitas kredit usaha kecil, bantuan langsung tunai, modal kerja dan lain sebagainya.

· Daya Beli Rendah Terhadap Inflasi

Kenaikan harga inflasi dalam daya beli suatu produk tidak berkembang, hal ini justru membuat daya beli masyarakat semakin menurun tajam. Sehingga dampak biaya produksi bagi para pelaku usaha juga semakin besar, karena jumlah produksi yang terakumulasi membuat pelaku usaha mengalami kerugian. Cara mengatasi masalah ekonomi adalah ketika terjadi inflasi, sehingga sistem ekonomi yang berkembang menyebabkan harga-harga naik dan peredaran uang semakin besar.

· Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Stabil

Permasalahan makro ekonomi yang sering terjadi dan berdampak pada suatu negara khususnya Indonesia sangat sulit untuk menjaga kualitas pertumbuhan ekonominya. Pasalnya, angka kemiskinan yang relatif tinggi, pengangguran masih di atas rata-rata, bahkan kesenjangan sosial masih jauh dari harapan dan masalah lainnya. Hal tersebut menjadikan permasalahan ekonomi sebagai salah satu penyebab penurunan kualitas pertumbuhan ekonomi suatu negara akibat menurunnya daya beli dan kualitas produk.

· Kelemahan Daya Saing Pembeli

Melakukan perekonomian dalam bisnis sering terjadi pada setiap pemilik bisnis, perusahaan yang tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain akan kalah dalam persaingan bisnis. Oleh karena itu, daya tarik pembeli menyebabkan suatu produk dalam suatu bisnis menurun.

Hal ini juga berdampak pada pesaing dari perusahaan yang berada di luar negeri, dengan kesamaan produk dalam negeri maka akan membuat pembeli membandingkan keunggulan suatu produk.

· Masalah Ekonomi Ekspor Dan Impor Permasalahan ekonomi suatu usaha di bidang impor pada perusahaan industri dapat dikatakan sebagai sistem perekonomian tradisional. Dapat mempengaruhi bisnis di bidang peternakan dan pertanian di Indonesia. Impor yang dinilai sangat tinggi adalah mengimpor kebutuhan bahan baku masyarakat, yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi semakin menurun dan impor semakin meningkat. Namun, ketersediaan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak ter cukupi sehingga masyarakat lebih memilih untuk mengimpor kebutuhannya. Bahkan ekspor terbatas dalam suatu negara, khususnya Indonesia, tidak dapat mencapai pertumbuhan ekonomi, sehingga produk dalam negeri tidak sesuai dengan standar kualitas bahan baku.

 

II. Model dan Pelaku Ekonomi

A. Model Ekonomi

Secara garis besar para pelaku ekonomi dikategorikan menjadi empat sektor, yakni rumah tangga atau para konsumen (RTK) produsen (RTP), pemerintah, dan sektor luar negeri. Keempat pelaku ini pun ada dalam sistem perekonomian di Indonesia. Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor rumah tangga konsumsi. Dalam perekonomian tidak terdapata pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.


B. Pelaku Ekonomi

a. Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen

Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.

b. Rumah Tangga Produsen/ Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.  

Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

c. Pemerintah

Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

d. Masyarakat luar negeri

Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.

C. Peran Pelaku Ekonomi

1. Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi:  

  • Sebagai Produsen: menghasilkan barang dan jasa  
  • Pengguna factor produksi: menggunakan factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.  
  • Agen pembangunan: membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.  
  • Sebagai distributor: sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen  

b. Peran rumah tangga konsumen sebagai pelaku ekonomi:  

  • Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi.  
  • Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

c. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi:  

  • Peran pemerintah sebagai pengatur
  • Peran pemerintahh sebagai pengontrol  
  • Peran pemerintah sebagai penguasa  
  • Peran pemerintah sebagai konsumen  
  • Peran pemerintah sebagai produsen/ investor  
d. Peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi:  

  • Masyarakat luar negeri sebagai konsumen  
  • Masyarakat luar negeri sebagai produsen  
  • Masyarakat luar negeri sebagai investor  
  • Sumber tenaga ahli


III. Diagram Interaksi antar Pelaku Ekonomi

Peran keempat pelaku ekonomi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ternyata memiliki interaksi timbal balik, yang bila digambarkan dalam sebuah diagram akan menunjukkan suatu arus melingkar yang membentuk sebuah sistem. Diagram yang menunjukkan interaksi timbal balik antarpelaku ekonomi disebut diagram interaksi pelaku ekonomi (circulair flow diagram). Untuk mempermudah pemahaman tentang diagram interaksi pelaku ekonomi maka akan dijelaskan dua model, yakni model sederhana (dua pelaku) dan model lengkap (empat pelaku).


IV. Perilaku Konsumen

1. Pengertian

Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang dan jasa. Ini dilakukan manusia untuk 18 memenuhi kebutuhan hidupnya secara langsung. Setiap individu dan masyarakat secara umum mempunyai kecenderungan tertentu dalam melakukan konsumsi. Kecenderungan mengkonsumsi disebut dengan pola konsumsi. Tinggi rendahnya pola konsumsi mencerminkan tingkat hidup masyarakat.

2. Faktor yang mempengaruhi konsumsi

a. Faktor Internal, meliputi: Pendapatan; Motivasi; Sikap dan Kepribadian serta Selera.

b. Faktor Eksternal, meliputi: Kebudayaan; Status Sosial dan Harga Barang

3. Jenis perilaku konsumen

a. Perilaku Konsumsi Rasional Perilaku konsumsi rasional adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dikatakan rasional bila:

  • Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen.
  • Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.
  • Mutu produk yang dibeli terjamin kualitasnya.
  • Harga terjangkau, dan sesuai dengan kemampuan konsumen untuk membelinya.
b. Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional) Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila seseorang konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. Berikut adalah contoh perilaku konsumsi irrasional.
  • Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklan yang menggiurkan.
  • Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
  • Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus hadiah.
  • Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut.

V. Perilaku Produsen

1. Pengertian

Pengertian Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.

2. Faktor Produksi

a. Faktor Produksi Asli terdiri dari 2 macam, yaitu meliputi:

  • Alam. Terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh tumbuhan, hewan, dan barang tambang
  • Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi. Tenaga kerja dibagi menjadi 2, yaitu (1) Tenaga kerja menurut sifat kerjanya dibagi atas: (a) Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menekankan kemampuan berpikir manusia. Contohnya adalah guru, dokter, akuntan, dan sebagainya. (2) Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang menekankan kemampuan fisik dalam proses produksi. Misalnya tukang kayu, buruh bangunan, pembantu rumah tangga, dan sebagainya. (2) Tenaga kerja menurut kualitas kerja terbagi atas: (a) Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih, (b) Tenaga kerja terdidik dan terlatih, dan (c) Terlatih.

b. Faktor Produksi Turunan terdiri dari 2 macam, yaitu meliputi:

  • Modal. Meski terdapat bahan baku dan manusia untuk mengolahnnya, bila tidak ada modal, produksi tidak akan berjalan baik. Modal dapat meliputi uang, mesin produksi, peralatan, dan sebagainya.
  • Keahlian. Yang dimaksud keahlian disini adalah kemampuan pengusaha sebagai produsen untuk mengolah faktor-faktor produksi diatas, hingga dapat melakukan tindakan produksi yang efektif dan efisien.
c. Perilaku Produsen / Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis. Agar berhasil, seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut:

  • Perencanaan. Perencanaan terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tahu apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapai tujuan itu.
  • Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik SDA, SDM, maupun modal.
  • Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
  • Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut.

VI. Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi tidak bisa lepas dari peran rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen yang membuat perekonomian bisa berjalan dari tingkat mikro hingga makro. Keduanya memiliki peran masing-masing dan saling bergantung sebagai pelaku kegiatan ekonomi.

Konsumen membutuhkan barang dan jasa dalam kegiatan konsumsi. Lalu, produsen berusaha memenuhi berbagai permintaan barang jasa melalui kegiatan produksi. Produsen memerlukan konsumen agar mampu terus berproduksi dengan menyediakan barang dan jasa secara berkelanjutan, dan begitu juga sebaliknya. Perilaku rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen berbeda dalam kegiatan ekonomi yang turut membuat perbedaan dalam perannya. Di samping itu, kegiatan turut melibatkan pula peran dari pemerintah dan masyarakat luar negeri yang turut menyokong proses perekonomian berjalan lebih baik.

a. Peran Rumah Tangga Produsen

Dalam e-modul Ekonomi Kelas X (2019) yang diterbitkan Kemdikbud disebutkan, tingkah laku produsen pada urusan memroduksi barang dan atau jasa sebagai upaya mencapai efisiensi dalam kegiatan produksi. Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai atau pun manfaat suatu barang dan atau jasa. Dalam proses produksi terjadi transformasi berbagai faktor produksi untuk menjadi produk atau hasil produksi. Produsen senantiasa mengupayakan untuk menghasilkan barang atau jasa bermutu, melalui proses mengombinasikan faktor-faktor produksi dengan efektif dan efisien.

Faktor-faktor produksi tersebut meliputi faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian usaha. Peran rumah tangga produsen dalam perekonomian yaitu:

  • Memroduksi dan menjual barang atau jasa selaku pemasok (supplier) di pasar barang.
  • Menyewa atau memakai faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga konsumen dalam proses produksi
  • Menentukan pembelian barang modal dan stok barang lainnya.
  • Meminta kredit melalui lembaga keuangan dalam membiayai investasi atau pengembangan usaha mereka.
  • Membayar pajak penjualan barang dari hasil produksi kepada negara.
b. Peran Rumah Tangga Konsumen

Rumah tangga konsumen adalah pelaku kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan aktivitas konsumsi. Konsumsi adalah tindakan penggunaan barang atau jasa dengan cara mengurangi atau menghabiskan nilai gunanya. Tujuan konsumsi yaitu memenuhi kebutuhan hidup.

Ada beragam faktor yang memengaruhi konsumsi yaitu pendapatan, harga barang dan jasa, kebiasaan konsumen, adat istiadat, hingga harga barang substitusi. Kegiatan konsumsi tidak bisa lepas dari pasokan stok barang atau jasa yang disediakan oleh rumah tangga produsen. Di samping itu, rumah tangga konsumen turut menyediakan kebutuhan rumah tangga konsumen dalam hal faktor produksi untuk memperlancar proses produksi.

Mengutip dari laman belajar SMAN 1 Sragen, peran rumah tangga konsumen dalam perekonomian sebagai berikut:

  • Rumah tangga konsumen turut berperan menjadi pemasok faktor faktor produksi untuk perusahaan (produsen) dalam kegiatan produksi.
  • Rumah tangga konsumen ikut berperan menjadi pengguna barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • Menerima penghasilan dari perusahaan berupa sea, upah, gaji, hingga laba.
  • Menerima penghasilan dari lembaga keuangan dari simpanan uang yang ditabung atau diinvestasikan

VII. Penerapan Ilmu Ekonomi dalam Kegiatan Usaha 

a. Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi adalah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengobanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh atau dalam artian mudahnya yaitu pengorabanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin. Prinsip Ekonomi memberi kita keuntungan yang pertama adalah dapat memaksimalkan keuntungan dimana mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya, keuntungan kedua adalah meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi

b. Prinsip-peinsip Ekonomi & Contohnya

Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi adalah dasar dalam  menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Contoh Penerapannya yaitu:

  • Membuka tempat usaha yang dekat dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah pemasaran
  • Menggunakan tenaga kerja yang terampil
  • Menggunakan bahan baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah
  • Menggunakan sumber daya misalnya modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin.
  • Menggunakan mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang rendah
  • Menentukan harga jual yang menguntungkan
  • Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan

 c. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Dalam kegiatan distribusi adalah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh Penerapannya yaitu:

  • Meningkatkan kualitas pelayanan
  • Penyaluran barang yang tepat waktu
  • Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah
  • Membeli barang dari produsen secara langsung
  • Menyediakan barang dan jasa yang populer bagi konsumen
  • Membeli barang di produsen yang tepat
  • Menentukan lokasi perusahaan yang berada diantara produsen dan konsumen

d. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Dalam kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasaan sebesar-besarnya dari suatu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh Penerapan yaitu:

  • Membeli barang yang berkualiatas
  • Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah
  • Membuat daftar barang yang dibutuhkan
  • Memilih barang sebelum membelinya
  • Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang
  • Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita
e. Ciri-Ciri Orang Yang Menerapkan Prinsip Ekonomi

  • Bertindak rasional
  • Bertindak ekonomis
  • Bertindak hemat
  • Membuat skala prioritas,
  • Bertindak dengan memakai prinsip cos and benefit
f. Tujuan Prinsip Ekonomi

  • Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
  • Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahn-kesalahan tertentu
  • Mencegah terjadinya konsumsi yang boros
  • Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki.


VIII. Pemahaman Adm. dan Fungsi Manajemen 

Pengertian manajemen administrasi secara umum adalah suatu bentuk usaha dan aktivitas yang erat kaitannya dengan pengaturan suatu kebijakan di dalam perusahaan agar tujuan perusahaan bisa terwujud secara baik. Pengertian administrasi secara khusus adalah suatu bentuk kegiatan yang mencakup pencatatan, penyuratan, pembukuan sederhana, pengetikan pada komputer, serta aktivitas lain yang bersifat teknis dalam hal ketatausahaan.

George R. Terry menjelaskan bahwa manajemen administrasi adalah suatu kegiatan perencanaan, pengendalian, pengorganisasian pekerjaan dan juga pergerakannya dilakukan untuk meraih tujuan yang sebelumnya memang sudah ditetapkan. Di sisi lain, Millis Geoffrey menjelaskan bahwa manajemen administrasi adalah suatu proses pembimbingan personil perusahaan dalam hal menggunakan sarana dan juga prasarana yang tersedia agar bisa mencapai tujuan bisnis yang sudah ditentukan. Jadi, manajemen administrasi adalah salah satu ilmu manajemen yang mampu memberikan informasi layanan administrasi agar bisa melakukan operasional secara lebih maksimal. Manajemen administrasi ini sangat mempengaruhi kelancaran pada divisi lainnya dan juga kerap kali dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam mengambil suatu kebijakan. Walaupun begitu, manajemen administrasi selalu menjadi bentuk kekuatan yang tidak terlihat. Namun ketika Anda salah dalam mengelola nya, maka yang akan terjadi adalah kekacauan yang sangat banyak sekali.

a. Tujuan Manajemen Administrasi

Saat manajemen administrasi diterapkan dan dijalankan, maka perusahaan akan mendapatkan informasi penting terkait seberapa sukseskah tujuan yang sudah diraih dengan memanfaatkan saran dan juga prasarana yang sebelumnya sudah dirancang. Bentuk efisiensi yang terkandung di dalamnya mengacu pada syarat ekonomi, psikologis dan juga teknis. Jadi perusahaan akan mendapatkan informasi berupa keefektifan biaya dan penggunaan pada saran dan prasarana, pemanfaatan hal tersebut secara maksimal, dan juga kepuasan terhadap karyawan dan pelanggan.

Berbagai tujuan administrasi akan bisa diraih jika berbagai fungsinya mampu dilakukan secara tepat dan benar. Jika diuraikan secara lebih lengkap, maka bisa diketahui bahwa tujuan administrasi mencakup:

  • Melakukan pengelolaan data serta keterangan perusahaan di dalamnya secara lengkap, melindungi dan juga menyimpan serta menginformasikannya kepada mereka yang memerlukan.
  • Memberikan dan mempresentasikan laporan serta catatan penting dengan rincian biaya yang tepat dan sesuai.
  • Membantu pihak perusahaan dalam hal memelihara dan juga memenuhi keperluan yang erat kaitannya dengan proses administrasi.
  • Memberikan layanan tata usaha kepada para mitra kerja dan juga pada pelanggan atau konsumen.
  • Memberikan laporan yang terbaru dan juga relevan terkait perusahaan.
b. Fungsi Manajemen Administrasi 

Adapun fungsi manajemen administrasi adalah sebagai berikut:

  • Merencanakan kegiatan administrasi, seperti memelihara sarana dan prasarana yang ada misal ruang kerja perusahaan, anggaran perusahaan, ventilasi, dan lain sebagainya.
  • Melakukan pengorganisasian dengan cara mengelompokkan berbagai alat yang digunakan dalam bidang usaha, tugas, tanggung jawab dan sumber daya manusia yang ada di dalamnya agar mampu melahirkan organisasi yang memang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
  • Memotivasi seluruh karyawan agar mampu meraih tujuan perusahaan, khususnya dalam hal hal administrasi.
  • Mengawasi berbagai proses administrasi perusahaan.
c. Tugas Pokok Manajemen Administrasi

Berdasarkan arti dari manajemen administrasi itu sendiri, seorang pakar bernama Millis Geoffrey membagi tugas pokok manajemen administrasi menjadi penggandaan (duplicating), pengiriman surat atau pesan sejenis (mailing), kalkulasi (calculating), pengarsipan (filing), menelepon (telephoning), pengecekan (checking), dan lain sebagainya.

d. Tahapan Manajemen Administrasi

Beberapa tahapan ataupun proses dalam manajemen administrasi meliputi:

  • Perencanaan. Perencanaan adalah tahapan fundamental dalam mengarahkan pada kegiatan lain yang hendak dilakukan.
  • Pengorganiasasian. Setelah direncanakan, maka tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengorganisasian pada keuangan, material, dan sumber daya manusia. Dalam pengorganisasian ini akan disusun kebijakan dan mereka yang terlibat didalamnya akan ditugaskan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
  • Eksekusi atau Arahan. Setelah melakukan perencanaan dan juga pengorganisasian, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengarahan atau pengeksekusian strategi tersebut agar terjadi suatu proses yang berkelanjutan agar nantinya mampu memotivasi karyawan agar mampu mencapai tujuan perusahaan secara lebih efisien.
  • Pengontrolan. Agar aktivitas perusahaan bisa dilakukan secara lebih maksimal, dan juga tujuan perusahaan bisa tercapai dengan baik, maka harus dilakukan kontrol atau pengendalian yang dikomunikasikan secara baik kepada karyawan.
e. Kegiatan Manajemen Administrasi

Beberapa kegiatan manajemen administrasi ini mencakup pengadaan berkas atau file, pengarsipan, penyediaan informasi, melakukan inventarisasi sarana dan prasarana perusahaan, serta melakukan administrasi pada berbagai kegiatan perusahaan.


Mengapa Mempelajari Manajemen Administrasi Begitu Penting?

Saat suatu bisnis baru tengah dibangun, maka membuat suatu sistem adalah kegiatan yang sangat penting. Hal tersebut termasuk berbagai hal yang erat kaitannya dengan administrasi. Nah, ketika suatu bisnis sudah berkemang, maka berbagai hal kecil seperti kegiatan surat menyurat seperti surat kerjasama, pendataan, dan berbagai informasi yang ada dalam perusahaan akan terlihat seperti harta yang penting. Untuk itu, administrasi seperti kendaraan yang menyalurkan berbagai informasi penting perusahaan, termasuk prasarana. Saat berbagai data yang ada di dalamnya mampu disimpan dan dikelola dengan baik, maka akan berdampak pada masa depan perusahaan. Artinya perusahaan akan mampu lebih sukses lagi jika memiliki administrasi yang dikelola dengan baik.

Komentar

Postingan Populer