KONSEP PERMINTAAN

 KONSEP PERMINTAAN


A.     Permintaan

Keinginan Anda untuk mendapatkan sejumlah barang/jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan disebut sebagai permintaan. Permintaan adalah berbagai jumlah barang tertentu yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga tertentu, dalam jangka waktu tertentu.

Hukum permintaan berbunyi: semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin diminta. Sebaliknya, semakin tinggi harganya, semakin sedikit jumlah barang yang ingin diminta (ceteris paribus). Ceteris paribus adalah suatu asumsi atau anggapan bahwa semua faktor lain yang turut memengaruhi permintaan dianggap konstan atau tidak berubah. Jadi, dapat diketahui bahwa jika harga dan permintaan berbanding terbalik.

Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi permintaan:

1)      Harga Barang Itu Sendiri

Dalam keadaan normal, harga es campur yang biasa Anda beli di kantin adalah Rp2.000,00 per porsi. Ketika harga tersebut naik menjadi Rp3.000,00 per porsi sedangkan uang saku Anda tidak bertambah, apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda akan mengganti dengan jenis minuman lain yang lebih murah atau setidaknya Anda mengurangi pembelian es campur karena takut uang saku Anda tidak mencukupi. Ini menunjukkan bahwa kenaikan harga akan menurunkan jumlah barang yang diminta atau semakin tinggi harga barang tersebut, semakin berkurang jumlah barang yang diminta, begitu sebaliknya.

2)      Harga Barang Substitusi dan Barang Komplementer

Suatu barang dinamakan barang substitusi terhadap barang lain apabila dapat menggantikan fungsi dari barang lain tersebut. Harga barang substitusi dapat memengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Jika harga barang pengganti bertambah murah, maka barang yang diganti akan mengalami pengurangan permintaan. Misalnya, daging ayam adalah barang substitusi bagi daging sapi, bila harga barang daging sapi naik, maka daging ayam akan relatif lebih murah dibandingkan daging sapi. Akibatnya, permintaan terhadap daging ayam meningkat.

Jenis barang lain yang berhubungan erat adalah barang komplementer atau barang pelengkap. Contoh barang komplementer adalah motor dan bensin. Motor tidak dapat dijalankan tanpa bensin, kenaikan harga bensin pertamatama akan menurunkan jumlah bensin yang diminta dan selanjutnya akan mengurangi permintaan terhadap motor.

3)      Pendapatan Konsumen

Kecenderungan orang, bila pendapatannya bertambah, permintaannya akan bertambah pula, entah itu barang yang sering dibelinya atau jenis barang baru. Hal ini berlaku untuk barang normal, bahwa terjadi korelasi positif antara pendapatan dengan permintaan barang. Saat pendapatan seseorang meningkat, permintaan terhadap barang umumnya akan naik. Barang dan jasa yang semula belum bisa terbeli menjadi terbeli, misalnya untuk barang sekunder dan barang mewah. Pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi orang membeli beras dan menggunakan uangnya untuk menambah lauk-pauk (baik jumlah, kualitas, maupun variasinya). Kenyang dalam konsepsi masyarakat yang berpenghasilan tinggi sudah tidak lagi kenyang secara kuantitas, tetapi dalam arti ”kenyang secara gizi”.

4)      Selera Konsumen

Selera atau cita rasa masyarakat dapat memengaruhi tinggi rendahnya permintaan terhadap suatu barang. Misalnya, ketika seseorang lebih menyukai barang bermerek maka permintaan terhadap barang bermerek tetap tinggi walaupun harganya mengalami kenaikan.

5)      Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk terjadi sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat kematian. Ada pula pertambahan jumlah penduduk karena terjadi perpindahan dari daerah lain (migrasi). Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk, maka dapat menambah permintaan terutama kebutuhan sehari-hari. Sebagai contoh adalah kebutuhan makanan pokok. Misalnya, makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia adalah beras. Apabila jumlah penduduk naik, otomatis permintaan terhadap beras juga meningkat.

6)      Perkiraan Harga di Masa yang Akan Datang

Apabila konsumen menganggap harga suatu barang terus naik, maka jumlah barang yang diminta akan naik. Sebaliknya apabila harga suatu barang dianggap terus turun, maka konsumen akan menunda pembelian sampai harga mencapai tingkat terendah.

7)      Distribusi Pendapatan

Buruk atau tidak meratanya distribusi pendapatan menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga akan menyebabkan permintaan terhadap suatu barang menurun.

8)      Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan

Usaha-usaha yang dilakukan produsen untuk meningkatkan penjualan seperti iklan akan mendorong masyarakat untuk membeli barang yang diiklankan. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut meningkat.

Berikut merupakan jenis-jenis permintaan:

1)      Permintaan efektif (berdaya beli), yaitu permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli (kemampuan membayar).

2)      Permintaan absolut, yaitu permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli (hanya didasarkan pada kebutuhan saja).

3)      Permintaan potensial, yaitu permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang disertai daya beli tetapi belum melaksanakan pembelian.

Dari ketiga jenis permintaan tersebut, yang dapat dianalisis dalam ilmu ekonomi adalah permintaan yang berdaya beli atau permintaan efektif. Sebab, permintaan terhadap jumlah barang/jasa akan memiliki arti jika didukung oleh daya beli dari konsumen.

 

B.      Kurva permintaan

Kurva permintaan merupakan kurva yang menghubungkan antara harga dan jumlah barang yang diminta. Berikut merupakan contoh daftar dan kurva permintaan.




Kurva tersebut menunjukkan lereng atau kemiringan yang negatif, di mana semakin tinggi harga, semakin sedikit jumlah barang yang ingin diminta. Dari daftar permintaan barang di atas, Anda dapat membuat fungsi permintaan secara sederhana, yaitu dengan mengambil dua titik ordinat, misalnya pada tingkat P = 1 dan pada tingkat P = 2



Dimasukan dalam persamaan:


 


Berikut adalah contoh pergeseran kurva permintaan

Harga minyak goreng turun dari Rp6.000,00 menjadi Rp4.000,00, sehingga jumlah minyak goreng yang diminta bertambah dari dua liter menjadi empat liter.



Kurva di samping menunjukkan penurunan harga minyak goreng yang menyebabkan kenaikan jumlah minyak goreng yang diminta konsumen (2 ke 4). Dengan anggapan faktor-faktor lain yang memengaruhi seperti perubahan harga barang lain, tingkat pendapatan, intensitas kebutuhan, selera konsumen, perkiraan harga masa depan, dan jumlah penduduk adalah konstan (ceteris paribus).

 

 


Namun, apabila salah satu atau semua faktor tersebut berubah, kurva permintaan akan berubah. Kurva permintaan akan bergeser sejajar ke kanan atas atau ke kiri.

Pada kurva di samping terlihat bahwa kurva bergeser0020ke kanan (D0 ke D1). Hal ini berarti jumlah barang yang terjual lebih banyak, meskipun harga barang tetap. Dengan harga Rp4.000,00 per liter, minyak goreng yang terjual sebanyak enam liter. Apabila kurva bergeser ke kiri (D0 ke D2), maka hanya dua liter minyak goreng yang terjual pada harga Rp4.000,00.

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer