SOP PENATAAN PRODUK DARI SUATU PERUSAHAAN
SOP penataan produk dari suatu perusahaan
SOP penataan produk adalah langkah-langkah yang harus
ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan ( standar ) dalam penataan
untuk menarik perhatian konsumen untuk sebuah keputusan penbelian.
1.
Tujuan dan fungsi SOP
a.
Tujuan SOP
1)
Agar
petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai
atau timdalam organisasi atau unit kerja.
2) Agar mengetahui dengan jelas peran dan
fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3) Memperjelas alur tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
4) Melindungi organisasi/unit kerja dan
petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahanadministrasi lainnya.
5) Untuk menghindari kegagalan/kesalahan,
keraguan, duplikasi dan inefisiensi
b.
Fungsi SOP
1) Memperlancar tugas petugas/pegawai
atau tim/unit kerja.
2) Sebagai dasar hukum bila terjadi
penyimpangan.
3) Mengetahui dengan
jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4) Mengarahkan petugas/pegawai
untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5) Sebagai pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan rutin
2.
Visual Merchandising
Visual
merchandising adalah penataan produk untuk menarik perhatian konsumen
perlengkapan perlengkapan yang dibutuhkan dalam menyusun merchandising
diantaranya sebagai berikut:
a.
Labelling
Ketentuan
label harus memuat informasi tentang:
1) Tanggal
receiving
2) Kode
barang ( PLU )
3) Kode
supplier
4) Bar
code
5) Harga
jual
6) Memeriksa
kesesuaian antara brand (merek), article (tipe), sive (ukuran)
Ketentuan-ketentuan
yang harus diperhatikan pada label harga dan Price card antara lain :
1) Price card tidak rusak. price card sesuai dengan
produk dan diletakkan tepat sesuai antara produk dan fisik Barang, semua produk
yang dipajang memiliki label harga
2) Label harga ditempel rapi di tempatnya dan
tidak menutupi produk hal-hal yang harus diperhatikan saat menempel harga
sebagai berikut :
a) Label harga yang ditempel di barang tidak
miring ke kiri atau ke kanan
b) Barang yang sama label harganya penempelan
label harga tersebut juga di tempat yang sama (seragam)
c) Letak label tidak terpaku di sudut kanan
atas tergantung kondisi barang dan yang penting diletakkan di tempat yang sama
untuk produk yang sama
3) Struktur address card. Nama barang, ukuran
barang, kode barang, harga barang, dan scanning
4) Tujuan address card yaitu membantu
konsumen untuk mengetahui informasi tentang barang
5) Manfaat address card
a) Meningkatkan image pelayanan yang baik
b) mempermudah konsumen dalam hal informasi
barang
c) meningkatkan penjualan
d) mempermudah pramuniaga dalam pengecekan
barang
b.
Display
Menata
barang dagangan dikenal dengan banyak istilah antaranya display, visual
merchandising, merchandise presentation dan sebagainya. Display produk adalah
suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakkan produk pada suatu tempat
sedemikian rupa sehingga menarik perhatian.
Dalam
kegiatan pemajangan perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
1)
Pengelompokan barang atau grouping
2)
Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan
daya jual barang tersebut
3)
Memperhatikan bentuk, jenis dan komposisi warna
kemasan
4)
Memperhatikan FIFO yaitu pemajangan barang yang
memperhatikan tanggal masuk barang untuk menghindari kadaluarsa.
3.
Cara Penataan Produk Supermarket
Penataan
produk di supermarket terdapat berbagai macam cara. Berdasarkan penempatan
barangnya cara penataan produk di supermarket dibedakan menjadi :
a. Floor display
Pemajangan barang
dagangan yang disusun langsung di lantai tanpa menggunakan alat apapun. Floor
display sering dijumpai di Hypermarket, karena memiliki area yang luas sehingga
display barang dilantai tidak mengganggu arus barang atau konsumen. Umumnya,
diletakkan pada bagian depan kasir atau gang tengah yang sering dilewati
pengunjung.
Berikut adalah hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan floor display.
1) Produk yang diletakkan paling bawah diberi
alas palet agar tidak rusak saat proses pembersihan lantai.
2) Ukuran susunan panjang x lebar x tinggi
barang yang disusun tidak lebih dari 1m
3) Barang yang disusun adalah produk yang
sama
4) Ditempatkan pada lokasi strategis sehingga
mudah dilihat dan tidak mengganggu arus barang atau konsumen
5) Menambahkan point of purcase yang menarik
b. Wall display
Penataan produk di rak
dengan posisi menempel di dinding. Biasanya digunakan untuk produk fashion atau
aksesoris, rak yang digunakan adalah slat wall rack. Kelebihan penggunaan rak
ini adalah dapat mengarahkan arus pengunjung.
c. Vertical display
Pemajangan barang
dagangan secara vertikal ke atas. Jenis display ini dapat dilakukan dengan rak
gondola wall/island. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan vertical display.
1) Barang yang disusun merupakan satu produk
yang sama dengan ukuran kemasan berbeda
2) Produk dengan ukuran kemasan besar
letakkan di rak shelving paling bawah dan rak shelving di atasnya dengan ukuran
kemasan lebih kecil
3) Perhatikan komposisi warna kemasan
(etakkan produk dengan hadap yang sama)
d. Jumble display
Ini dikenal dengan
display promo, produk dengan berbagai macam merk dan jenis ditempatkan pada rak
promo, serta diletakkan di lokasi terbuka. Konsumen bebas mengaduk-ngaduk
barang untuk memilih.
e. Impulse buying display
Impulse buying display
ini semacam pameran barang di tempat strategis, sering dilalui konsumen dan
mudah terlihat sehingga konsumen tertarik untuk membel. Display ini biasanya
diletakkan di rak end gondola atau rak display dekat kasir.
f.
Sampling display (barang-barang pajangan untuk contoh)
Ideal untuk
produk-produk baru yang umumnya berupa makanan untuk dicicipi, tujuan untuk
meningkatkan penjualan.
g. Showcase display
Showcase display untuk
barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mahal.
h. Cut cases display
Pemajangan barang dengan
menumpuk tanpa mengeluarkan produk dari kemasan karton, tetapi hanya memotong
setengah kemasan kartonnya sehingga produk dapat terlihat walau disusun
menumpuk. Itilah ini biasanya digunakan untuk minuman atau makanan dalam botol
dan kaleng.
i.
Theme display
Untuk mempromosikan
sekelompok produk tertentu di satu massa atau event
j.
Merchandise mix display
Jangan produk dengan
memanfaatkan hubungan komplementer yaitu memajang secara berdekatan antara
barang yang biasanya digunakan bersama misalnya spagheti dengan saus, kopi
dengan gula, minuman dengan cemilan, sehingga Konsumen akan tertarik untuk
membelinya sekaligus.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan
barang di supermarket.
a.
Barang supermarket yang akan ditempatkan hendaknya dikelompokkan
Untuk
memudahkan calon pembeli memilih barang yang akan diperlukan serta mempermudah
dalam melakukan penataan barang maka harus dilakukan pengelompokan barang
dagangan atau grouping. Grouping adalah sistem untuk melakukan seleksi dan
pemilihan sejumlah barang yang akan dijual dengan pengelompokan penempatan item
atau jenis barang yang strategis guna mempermudah pembeli memilih barang.
Kegiatan grouping juga dimaksudkan agar barang yang satu dengan barang yang
lain memiliki sifat kimia berbeda tidak bercampur. Dalam pengelompokan di toko
tiap-tiap grup diberi label pada rak sesuai dengan barang yang dipajang dengan
mencantumkan kode barang, merek, dan jumlah barang yang ada di rak.
Merchandising
dalam kegiatan sehari-harinya dibantu oleh bagian toko atau manajer floor.
Bagian toko tugasnya menata dan menempatkan barang secara fisik sesuai
klasifikasinya. Di bagian merchandising kegiatan pengelompokan barang dagangan
menjadi kegiatan rutin dan alur barang dengan sendirinya akan terklasifikasi
karena telah ditunjuk bagian atau unit yang harus menangani barang sesuai
klasifikasi barang, apalagi jika departemen store tersebut telah dibagi counter
pada setiap lantai, setiap counter menjadi satu jenis kelompok barang kebutuhan
misalnya:
Lantai 1 alat-alat
kosmetik
Lantai 2 kebutuhan pria
Lantai 3 kebutuhan
wanita
Lantai 4 baju anak-anak
atau perlengkapan bayi
Lantai 5 alat-alat
elektronika
b.
Barang supermarket yang akan ditempatkan hendaknya berurutan
terdiri atas beberapa jenis barang antara lain:
1)
Barang yang sangat dibutuhkan oleh konsumen
2)
Barang yang sama dan efisien penggunaannya
3)
Barang yang sedang trend
4)
Barang yang berkualitas baik
5)
Barang yang berprestise
c.
Brand blocking secara vertikal
Penempatan
barang supermarket yang sejenis berderet ke arah vertikal atau atas bawah dan
merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertikal. Penempatan
barang secara vertikal berarti menempatkan barang:
1)
Dari atas ke bawah secara sistematis
2)
Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
3)
Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang
terbesar atau sebaliknya
4)
Warna barang disusun dari warna muda Sampai warna tua atau
sebaliknya
5)
Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau
sebaliknya
6)
Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis,
kategori, bentuk, dan sifatnya
4. Penempatan
barang dagang
Penempatan barang dagangan secara vertikal dapat dilakukan di berbagai
display seperti:
a. Shelfing
(rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari misalnya
pasta gigi Sabun Mandi sabun cuci sampo dan sebagainya
b. Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan
masing-masing mempunyai fungsi yang sama dan digunakan untuk menempatkan barang
berupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti susu
kemasan, susu kotak, dan sebagainya
c. Brand
blocking secara horizontal
Penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri
ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari depan.
Cara penempatan barang ini di supermarket jarang digunakan karena tidak efisien
dan sangat sulit dijangkau oleh pembeli.
Kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah:
1)
Pelanggan
mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya
2)
Memberikan
kesan bahwa barang yang dijual terbatas
3)
Barang
yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas
4)
Memberikan
kesan yang tidak beraturan
Komentar
Posting Komentar