KELANGKAAN DAN HUBUNGAN DENGAN SUMBER DAYA
KELANGKAAN DAN HUBUNGAN DENGAN SUMBER DAYA
- Kelangkaan
Kelangkaan (scarcity) adalah kondisi
persediaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia yang relatif terbatas
sementara kebutuhan manusia tidak terbatas. Kelangkaan (scarcity) adalah
kondisi manusia yang memiliki sumber daya ekonomi terbatas untuk memenuhi
kebutuhan tak terbatas. Terdapat
dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah sumber daya ekonomi bersifat
terbatas dan kedua adalah pemenuhan memerlukan sumber daya ekonomi yang tidak
terbatas. Kelangkaan semakin nyata ketika kita ingin memanfaatkan sumber daya
ekonomi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan keterampilan
kewirausahaan.
Sumber daya alam
digunakan dalam proses industri dan jasa. Sumber daya alam misalnya tanah
merupakan sumber daya ekonomi yang langka karena jumlahnya relatf tetap,
sedangkan kebutuhan atas tanah terus bertambah. Kelangkaan tanah terutama
terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang
bermukim di kota, banyak tanah kosong yang beralih menjadi perumahan, lokasi
industri, dan tempat perbelanjaan. Akibatnya, ruang terbuka untuk tempat
bermain anak-anak sulit ditemukan sehingga membuat anak-anak menggunakan jalan raya sebagai tempat bermain.
Kelangkaan juga bisa
terjadi pada lingkup tenaga kerja. Dalam perencanaan pembangunan dan
pengelolaan industri kerap terjadi kekurangan tenaga ahli. Oleh karena itu,
persediaan tenaga ahli langka, bayarnya pun menjadi terlalu mahal. Contohnya
negara jerman yang menghadapi kelangkaan sumber daya manusia pada sektor
konstruksi dan mesin pertambangan karena para remaja jerman lebih tertark
bekerja di industri otomatif.
Kelangkaan juga
terdapat dalam persediaan modal. Contohnya Indonesia mengalami berbaga kendala
dalam persediaan modal. Modal yang diperlukan tdak dalam bentuk uang, tetapi
juga bahan baku, gedung, dan mesin.
Terkait dengan
kelangkaan dibidang kewirausahaan, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak
lagi tenaga terampil. Kreatif, dan novatif untuk mengelola faktor-faktor
produksi sehingga dapat menghasilkan produk bermutu dengan harga yang dapat
bersaing dengan produk luar negeri. Berikut merupakan faktor- faktor penyebab
kelangkaan.
1) Keterbatasan benda
pemenuhan kebutuhan di alam
Keterbatasan benda pemenuhan
kebutuhan di alam sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hal ini
dikarenakan sebagian besar sumber daya alam digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Namun, tidak semua sumber daya alam dapat segera diperbaharui sehingga
jumlahnya pun terbatas. Contohnya minyak bumi dan mineral tambang yang
memerlukan waktu jutaan tahun untuk terbentuk kembali.
2) Kerusakan sumber daya
alam akibat ulah manusia
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sumber daya alam
yang rusak karena ulah manusia. Sebaga contoh, hutan yang gundul atau rusak akibat pembalakan liar
maupun pembukaan lahan untuk perladangan atau perkebunan. Hal itu berdampak luas
terhadap keanekaragaman hayati yang ada di dalam hutan sebab akan mengakibatkan
pengurangan kuantitas.
3) Keterbatasan kemampuan
manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada
Manusia memiliki
keterbatasan untuk mengolah sumber daya ekonomi. Keterbatasan ini disebabkan
oleh rendahnya penguasaan teknologi dan kekurangan modal. Akibatnya, terjadi
ketidakefektifan dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi.
4) Peningkatan kebutuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan
Seiring berjalannya
waktu, tingkat peradaban, dan jumlah manusia semakin meningkat. Kondisi ini
menyebabkan jenis dan jumlah kebutuhan juga semakin berkembang dan beragam. Di
lain pihak, produksi atau penambahan alat pemenuhan kebutuhan belum dapat
memenuhi kebutuhan yang ada sehingga terjadi kelangkaan.
- Hubungan Sumber Daya dengan Manusia
Jenis-jenis sumber
daya ekonomi yang bermanfaat bagi manusia terbagi menjadi:
1)
Sumber Daya Alam
merupakan faktor produksi yang langsung diperoleh dari alam seperti tanah dan
cadangan mineral yang terdapat di dalamnya. Tanah dapat digunakan sebagai lahan
pertanian, perkebunan, mendirikan bangunan, sarana umum, dan sebagainya. Sedangkan
cadangan mineral seperti besi, emas, batu bara dan minyak diolah menjadi bahan
baku industri. Sumber daya lain yang termasuk faktor produksi alam misalnya
kesuburan tanah, cuaca, curah hujan, udara, sinar matahari, dan air.
Berbagai sumber daya alam yang ada dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
-
Sumber Daya Alam yang
Dapat Diperbarui (Terbarukan), sumber daya alam yang dapat diperbarui tidak
akan habis selama manusia masih mengembangbiakkan atau memperbaruinya. Contoh
sumber daya dapat diperbarui adalah tanaman (pohon) dan hewan.
-
Sumber Daya Alam yang
Tidak Dapat Diperbarui, sumber daya alam ini terbentuk melalui proses alam
selama jutaan tahun dan bukan buatan manusia. Oleh karena itu, sumber daya ini
tidak dapat diperbarui oleh manusia. Contoh sumber daya alam yang tidak
terbarukan yaitu bahan tambang dan minyak bumi. Berkaitan dengan sumber daya
alam ini, Anda pasti sering mendengar tentang kekayaan alam Indonesia yang
berlimpah ruah. Kekayaan hutan, minyak bumi, batu bara, emas, dan kesuburan tanah,
sangat kita banggakan. Namun, bisa jadi hal tersebut hanya tinggal cerita masa
lalu. Selama puluhan tahun, sumber daya alam Indonesia telah diambil demi
kepentingan pembangunan. Sayangnya, pengelolaan sumber daya alam tersebut
kurang memerhatikan kelestariannya.
2)
Sumber Daya Modal
Coba perhatikan aktivitas petani atau pedagang
yang ada di lingkungan Anda. Petani tidak mungkin mengolah tanah hanya dengan
kedua tangannya. Ia membutuhkan bibit padi, cangkul, bajak atau traktor,
penyemprot hama, pupuk, dan sebagainya. Tanpa barang-barang tersebut, pekerjaan
yang ia lakukan akan membutuhkan waktu lebih lama dan hasil panenan tidak
maksimal. Segala sesuatu yang diperlukan untuk meningkatkan proses produksi ini
disebut modal. Sebagai sumber daya ekonomi, modal dapat kita kelompokkan. Pengelompokan
modal tersebut, yaitu:
-
Berdasarkan Wujudnya,
modal dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Modal Uang, adalah uang yang digunakan untuk
proses produksi. Contoh: uang untuk membeli mesin atau bahan-bahan mentah.
b) Modal Barang, adalah benda atau barang yang
digunakan untuk modal produksi. Contoh: tanah, gedung, kantor, dan kendaraan.
-
Berdasarkan Bentuknya,
modal dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Modal Nyata, merupakan modal yang dapat
diukur, dilihat, atau ditimbang. Modal nyata terdiri atas modal barang dan
uang. Contoh: persediaan barang-barang, mesin, dan uang kas. Bahan baku
merupakan modal nyata.
b) Modal Abstrak, adalah modal yang tidak
terlihat, tetapi hasilnya dapat dilihat atau dirasakan. Contoh: keterampilan,
kepandaian, keahlian, keunggulan, ketelitian, dan nama baik.
-
Berdasarkan Sumbernya,
modal dibedakan sebagai berikut.
a) Modal Sendiri, merupakan modal yang dimiliki
seseorang dan dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya. Jika mengalami
kerugian atau pailit, maka risiko secara penuh ditanggung oleh pemilik modal
atau pemilik perusahaan. Contoh: saham, modal patungan, dan modal milik
perusahaan.
b) Modal Pinjaman, adalah uang atau barang modal
yang diperoleh dari pihak lain. Contoh: modal perusahaan yang diperoleh dari
pinjaman bank atau utang luar negeri.
-
Berdasarkan Sifatnya,
modal dibedakan sebagai berikut.
a) Modal Lancar, adalah modal atau berupa barang
yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi. Contoh: uang kertas,
persediaan barang dagangan, dan piutang.
b) Modal Tetap, adalah barang-barang atau
benda-benda yang dapat digunakan lebih dari satu kali pakai dalam proses
produksi. Contoh: mesin-mesin, gedung, kantor, dan peralatan lainnya sebagai
penunjang produksi. Selama pemakaiannya, modal tetap dapat mengalami penurunan
nilai atau mengalami depresiasi sehingga secara bertahap modal tetap ini perlu
diganti. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan penyediaan keuangan untuk
penyusutan aktiva mereka. Cara penghitungan biaya depresiasi didasarkan pada
biaya semula (awal) dari aktiva tetap. Namun demikian, selama periode inflasi
(kenaikan harga-harga umum) biaya penggantian dari suatu aktiva lebih tinggi
daripada semula. Gedung merupakan modal tetap.
-
Berdasarkan Subjek (Siapa
yang Memiliki)
a) Modal Perorangan, adalah modal yang hanya
dimiliki oleh satu orang. Misalnya bangunan milik pribadi, uang, dan
mesin-mesin.
b) Modal Masyarakat, adalah modal yang dimiliki
oleh orang banyak dan digunakan untuk kepentingan orang banyak. Contohnya
sarana dan prasarana umum.
3)
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam proses produksi adalah
waktu dan segala usaha manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam
proses peningkatan kegunaan ekonomi. Misalnya seorang pekerja di pabrik, guru
mengajar di sekolah, petani mengolah sawah, dan sebagainya. Faktor lain yang
tidak kalah penting sebagai unsur sumber daya manusia adalah kewirausahaan
(entrepreneurship) yang dimiliki, yaitu kemampuan untuk menangkap peluang usaha
melalui penciptaan produk baru, teknik produksi baru, pasar produksi baru, atau
kegunaan baru dari produk yang sudah ada.
Sumber daya manusia sering disebut tenaga kerja.
Penggolongan tenaga kerja sebagai berikut.
-
Berdasarkan Sifatnya,
tenaga kerja digolongkan menjadi:
a) Tenaga Kerja Rohani, dibutuhkan untuk jenis
pekerjaan yang banyak memerlukan daya pikir, daya kreasi, atau pengetahuan.
Dalam menangani produksi, sumber daya ini memerlukan pengalaman dan
pengetahuan. Contoh sumber daya rohani adalah guru, penulis buku, konsultan,
dan pengacara. Hasil atau output yang dihasilkan oleh tenaga rohani mungkin
tidak dapat terlihat secara langsung bahkan bisa saja dalam waktu cukup lama.
Misalnya hasil didikan seorang guru baru terlihat ketika anak didiknya dewasa
dan mencapai kesuksesan.
b) Tenaga Kerja Jasmani, dibutuhkan untuk jenis
pekerjaan yang banyak membutuhkan kekuatan atau ketahanan fisik (jasmani).
Contoh tenaga kerja jasmani adalah penyapu jalan, pesuruh, dan tukang becak.
-
Berdasarkan Kualitasnya,
tenaga kerja dapat dibedakan menjadi:
a) Tenaga Kerja yang Terdidik, memiliki
pendidikan yang menjadi syarat untuk menekuni suatu tugas atau pekerjaan
tertentu. Contohnya: untuk menjadi pengacara, seseorang harus berkuliah di
jurusan hukum terlebih dahulu. Guru adalah tenaga kerja rohani.
b) Tenaga Kerja yang Terlatih, biasanya memiliki
keterampilan tertentu yang diperolehnya dari pengalaman kerja atau dari
pelatihan khusus. Contoh sumber daya yang terlatih adalah montir, sopir, dan
pesulap.
c) Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih,
tenaga kerja ini mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan atau
pengalaman praktik di lapangan. Contohnya petugas kebersihan.
Komentar
Posting Komentar